10 Kematian Tragis Dalam Industri Pornografi
Emily Sander
Marilyn Chambers
Pada 12 April 2009, Marilyn Chambers ditemukan tewas di rumah California-nya oleh putrinya yang berusia 17 tahun. Autopsi mengungkapkan bahwa Chambers meninggal karena pendarahan otak dan aneurisma yang berhubungan dengan penyakit jantung.
Chambers mulai dikenal publik setelah sukses membintangi Behind the Green Door. Untuk film tersebut ia hanya $60.000, namun filmnya meraup keuntungan $ 25 juta di seluruh dunia. Dalam film itu ia memerankan adegan interracial dan lesbian. Tentang dirinya, Jenna Jameson berkomentar: “Ia adalah seorang pelopor dan seorang wanita luar biasa. Aku mengaguminya karena berada di garis depan industri yang sangat tabu ketika ia memulainya “
Savannah
Shannon Michelle Wilsey atau lebih dikenal sebagai Savannah pulang dari sebuah pesta pada 11 Juli 1994. Saat itu ia bersama seorang temannya, Jason Swing. Keduanya mabuk. Tidak jauh dari rumahnya, Savannah yang mengemudikan mobil kehilangan kendali. Corvette yang dikemudikannya keluar dari jalan, menghantam pagar, lalu menabrak pohon. Wajah Savannah pun dan hidungnya patah.
Ketika Swing dan Savannah tiba di rumah, Savannah meminta Swing untuk mengambilkan Rottweiler dan memeriksa kerusakan. Setelah Swing berlalu, Savannah menembak kepalanya sendiri. Penyelidikan polisi menemukan banyak penyebab mengapa Savannah bunuh diri. Depresi, penyalahgunaan obat, tunggakan pajak dan kegagalan hubungan asmara.
Berada di bisnis porno selama empat tahun, perempuan 23 tahun itu membanggakan hubungan seksualnya dengan bintang rock terkenal, seperti Billy Idol dan Axl Rose.
Andrew Grande
11 Desember 2009. Bintang porno berusia 23 tahun, Andrew Grande, memutuskan untuk menyembunyikan kantung ganja dengan cara menelannya. Melihat aksinya, polisi mengatakan kepadanya agar memuntahkan kantung ganja tersebut. Grande tersedak saat berusaha memuntahkannya. Ketika bintang Cocks in Paradise itu terbebas dari petugas, ia terjatuh dan memasukkan jari ke tenggorokannya untuk menginduksi muntah. Namun, ia gagal. Berikut videonya:
Krysti Lynn
Bintang film porno berusia 50, Krysti Lynn [nama lahirnya Shawna Krysti Yager], memasuki industri film dewasa pada tahun 1993. Bintang Anal Hounds and Bitches, Buttslammers 9 dan Love Me Love My Butt itu meninggal akibat kecelakaan. Saat mengemudikan Acura Legend di sepanjang jalan Las Virgenes, ia [kemungkinan dalam keadaan mabuk] dua kali melanggar batas kecepatan. Mobil pun terbang dan jatuh ke dalam jurang sedalam 150 meter, berguling beberapa kali. Sabuk pengaman atau kantung udara tak bisa menyelematkan Lynn dan seseorang yang bersmanya, Stella Martinez. Kedua wanita itu hilang selama dua hari hingga ada yang melihat tanda selip di jalan. Setelah diselidiki, puing-puing mobil terlihat di antara dedaunan di dasar sungai kering.
Taylor Summers
Pada bulan Maret 2004, tubuh tak bernyawa Taylor Summers [23] ditemukan di sebuah jurang di dekat sungai Schuykill, Whitemarsh, Philadelphia. Mayatnya ditemukan setelah hampir sebulan dilaporkan hilang. Saat ditemukan mayatnya terbungkus kain hitam, terikat lakban dan tali kulit, dan sebuah bola menyumpal mulutnya. Selain itu, terdapat pula beberapa luka tusukan di leher, dada dan tangan.
Taylor Summers yang memiliki nama aslinya Natel King adalah bintang porno freelance berkebangsaan Kanada yang mengkhususkan diri dalam fetisisme. Dealam sehari, ia menghasilkan uang $300-$2.000. Suatu ketika, ia mendatangi studio ruang bawah tanah fotografer Anthony Frederick untuk menjalani pemotretan telanjang. Bukan untung yang didapat, justru Frederick tak membayarnya dan menikamnya sampai mati. Anthony Frederick kemudian dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 24-51 tahun penjara.
Camilla de Castro
Hanya beberapa hari sebelum kematiannya pada tahun 2005, bintang SuperPOP, COCK My Girlfriend 2 dan Big Ass She-Female Road Trip, Camilla de Castro, memposting pesan optimis pada websitenya tentang negosiasi untuk sebuah reality show terbaru. Ia juga baru saja bertunangan. Hal-hal tersebut tampaknya akan membawa kebaikan bagi transeksual mungil itu. Tapi ia melompat dari lantai delapan apartemennya dalam keadaan bugil. Kematiannya secara resmi digolongkan sebagai bunuh diri.
Felicia Tang Lee
Sangat mengerikan. Begitulah gambaran bab terakhir kehidupan Felicia Tang. Brian Lee Randone, seorang mantan kontestan America’s Sexiest Bachelor 2000 dan pendeta, yang menempatkan Injil dalam daftar buku kesukaannya, diduga telah menyiksa dan membunuh Lee di apartemen mereka berdua di Monrovia, California.
Pada tanggal 11 September 2009, Randone menelepon 911. Ia mengatakan bahwa Lee tidak bernapas dan membutuhkan bantuan medis. Namun, paramedis yang tiba di tempat kejadian tidak dapat menolongnya. Lee menderita apa yang digambarkan sebagai kematian yang pelan dan menyakitkan dengan luka tak terhitung.
Selain mengambil peran kecil di Rush Hour 2 dan The Fast and Furious, Lee telah membuat banyak soft-core film porno dan muncul di Playboy TV.
Stephen Clancy Hill
Pada 5 Juni 2010, aktor porno Afro-Amerika, Stephen Clancy Hill terlibat masalah dengan tim SWAT. Hill [yang memiliki nama panggung Steve Driver] dipecat dari pekerjaannya di Ultima DVD. Ia kemudian meraih parang dan mengamuk. Ia dilaporkan melakukan pembunuhan dan lima percobaan pembunuhan. Hill melarikan diri, tetapi polisi kemudian menangkapnya empat hari kemudian. Dikelilingi oleh tim SWAT, aktor Five Guy Cream Pie itu mendaki bukit yang berdekatan dengan tempat di mana ia ditembak dua kali, namun tak mematikan. Hill kemudian memilih untuk melompat dari tebing. Aktor 10 Man Cum Slam 23 itu pun meninggal.
Itu bukan kali pertama Hill bermasalah dengan hukum. Seaat menjadi mahasiswa University of Maryland pada tahun 1998, ia ditangkap dan didakwa karena mengancam seorang asisten pengajar dengan pistol dalam upayanya untuk mendapatkan nilai A.
Lolo Ferrari
Penari, aktris dan penyanyi Prancis ini begitu membanggakan predikatnya sebagai wanita dengan payudara terbesar di dunia. Namun, payudara besar itu pula yang kemudian menimbulkan masalah. Ukuran payudaranya menimbulkan banyak masalah medis, mengganggu pernapasan dan memaksanya untuk mengambil resep berbagai obat setiap hari. Ia menolak untuk bepergian melalui udara karena khawatir payudaranya meledak. Ia juga hidup dalam ketakutan di mana ia beranggapan bahwa beberapa orang gila akan melompat ke panggung dan mencoba untuk menusuk payudaranya.
Beberapa sumber mengklaim jika Lolo menjalani sebanyak 30 pembesaran untuk mendapatkan payudara yang masing-masing berberat 6.2 pon dengan total 6 liter saline. Ia sebenarnya ingin lebih besar lagi, tapi ahli bedah mengatakan kepadanya bahwa kulitnya tidak akan meregang lebih jauh. Pada awal Maret 2000, Lolo [37] ditemukan tewas di rumahnya di Riviera Perancis. Awalnya, overdosis obat disalahkan sebagai penyebab kematiannya hingga otopsi mengungkapkan bahwa ia meninggal akibat sesak nafas. Suaminya, Eric Vigne [seorang bandar narkoba], yang dicurigai sebagai biang keladi kematiannya dan dipenjara selama beberapa waktu akhirnya dilepaskan.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar